Menghitung
resiko menjalankan usaha
Resiko
adalah suatu tindakan yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya
kerugian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Macam-macam
resiko:
1. Resiko
jiwa saat menjalankan pekerjaan
2. Resiko
harta karena pencurian, kebakaran, manajemen tidak tepat dll
3. Resiko
kerusakan harta karena pengepakan salah, kebanjiran dll
4. Resiko
penggantian kepada pihak lain karena perusahaan atau produk merugikan pihak
lain
5. Resiko
keuangan, mampu tidaknya perusahaan memperhitungkan arus kas (cash flow)
Cara-cara
melihat resiko usaha :
1. Melihat
resiko dengan rasa kepercayaan diri seorang wirausaha
2. Melihat
resiko dengan kreativitas dan inovasi seorang wirausaha
3. Melihat
realistik resiko dengan kemampuan seorang wirausaha
Pada
prinsipnya, dalam menjalankan usaha, ada 3 jenis modal yang akan anda
keluarkan:
1. Modal
Investasi Awal
2. Modal
Kerja
3. Modal
Operasional
Didalam
mengidentifikasi dan menilai peluang bisnis, seorang wirausaha harus
memperhatikan faktor-faktor berikut:
- Kondisi
industri dan pasar
- Lamanya
masa / peluang produk
- Tujuan
pribadi dan kompetensi yang dimiliki wirausaha
- Tim
manajemen
- Modal,
tekhnologi, dan sumber daya lain
- Kondisi
lingkungan
Analisis
resiko dalam menjalankan usaha:
1. Analisis
aspek keuangan (finansial)
Modal/aspek
keuangan pada hakekatnya merupakan faktor pelengkap dalam kegiatan wirausaha,
sedangkan salah satu kunci keberhasilan usaha bukan terletak pada banyaknya
modal, tetapi jumlah modal yang tepat dan penggunaan yang tepat. Oleh sebab itu
jumlah modal yang dibutuhkan harus sesuai dengan:
ü
Tingkat keuntungan yang diperoleh
ü
Kemampuan mengembalikan pokok utang dan bunga
ü
Potensi pasar dan konsumen
ü
Selaras dengan penggunaan uang (modal) itu sendiri
Untuk
meminimalisir terjadinya resiko keuangan dalam perusahaan, bisa melakukan hal
sbb:
1. Pembukuan
yang teratur
2. Pengelolaan
keuangan yang baik
3. Mengikuti
asuransi / jaminan usaha lainnya
Hal-hal
yang dilakukan dalam analisis keuangan meliputi:
1. Melakukan
Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)
2. Menghitung
Biaya Modal Investasi dan Modal Kerja
3. Menghitung
Biaya Operasi
4. Menghitung
Proyeksi Pendapatan
5. Membuat
Modal Aliran Dana (Cash Flow Modal)
6. Menentukan
Kriteria Keekonomian suatu proyek
• Nilai
Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
• Laju
Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR)
• Periode
Pengembalian (Payback Period)
Adapun
resiko-resiko usaha dalam aspek keuangan, yaitu:
1. Adanya
biaya produksi yang berlebihan
2. Adanya
biaya perusahaan yang berlebihan
3. Adanya
utang perusahaan yang besar
4. Adanya
pinjaman yang berlebihan
5. Adanya
suku bunga valuta asing dan resiko komoditas
Peminjaman
keuangan yang berlebihan akan beresiko, akan berakibat sebagai berikut:
a. Kemungkinan
perusahaan dapat dilikuidasi (tidak mendapat pinjaman dari bank lagi)
b. Kehilangan
kepercayaan dari pihak bank / pemegang saham
c. Ketidak
pastian manajemen usaha exp. Kegagalan merespon harga pasar
d. Terburu-buru
melaksanakan manajemen usaha exp. Investasi yang berlebihan untuk membangun
pabrik baru, investasi pada saat yang tidak tepat
e. Kenaikan
nilai bunga pinjaman, exp. Nilai utang yang harus dibayar lebih tinggi,
kebutuhan modal lebih besar.
2. Analisis
aspek resiko SDM
Analisis
resiko sumber daya manusia, yaitu:
a. Resiko
eksekutif puncak dengan pekerja inti dalam perusahaan
b. Resiko
dalam hubungan industri dan perselisihannya
c. Resiko
para karyawan perusahaan
d. Resiko
tidak beretika di dalam bekerja dan cara berbisnis
3. Analisis
aspek potensi pasar
Analisa
aspek potensi pasar berhubungan erat dengan adanya perang harga produk yang
terjadi antar sesama produsen sejenis atau serupa, yaitu:
a. Adanya
kegiatan inovasi produk
b. Adanya
kampanye produk / promosi secara agresif
c. Adanya
dampak dari kapasitas produk
d. Adanya
pasar berbentuk oligopoly
Riset
dan potensi pasar dapat membantu wirausaha untuk hal sebagai berikut:
a. Menemukan
potensi pasar yang menguntungkan
b. Meningkatkan
teknik pemasaran
c. Menentukan
perilaku konsumen, pembeli dan pelanggan
d. Memilih
produk yang dapat dijual dipasar
Riset
aspek pasar adalah pengumpulan, pencatatan analisis secara sistematis atas
informasi yang berkaitan dengan peasaran produk dan potensi pasar.
Manfaat
riset pasar bagi seorang wirausaha:
a. Mengenali
persoalan pada potensi pasar
b. Memperoleh
informasi dan fakta tentang potensi pasar
c. Mengenali
lebih jauh tentang potensi pasar
d. Mengurangi
resiko usaha/bisnis
4. Analisis
aspek produk
Analisa
aspek produk terhadap resiko-resikonya, adalah sebagai berikut:
a. Resiko
terhadap daya saing produk yang sejenis/modelnya
b. Resiko
karena ketinggalan teknologinya
c. Resiko
karena penarikan kembali produk-produk yang ditawarkan dipasar karena kualitas
yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen.
d. Resiko
karena adanya pemasok tidak mentaati komitmen yang mereka buat.
Agar
resiko produk dapat dihilangkan, maka wirausaha harus dapat melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Memeriksa
proses produksi
b. Membuat
produk yang dapat diidentifikasikan
c. Memberikan
informasi kepada konsumen tentang keunggulan produk
d. Menindak
lanjuti keluhan-keluhan para konsumen
e. Mengevaluasi
para pemasok barang
Keberhasilan
produk di pasar sampai di konsumen, tergantung pada:
Seberapa
besar permintaan pasar terhadap produk, Kepuasan konsumen terhadap kualitas
produk, Fungsi produk, Manfaat produk, Model produk, Bentuk produk
Tujuan
wirausaha mengadakan pengembangan produknya, adalah:
a. Memenangkan
persaingan produk
b. Memenuhi
kebosanan konsumen terhadap produk
c. Mencegah
kebosanan konsumen terhadap produk
d. Meningkatkan
jumlah penjualan terhadap produk
e. Mendayagunakan
sumber-sumber produksi
5. Analisis
aspek pelanggan
Tujuan
wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah untuk memuaskan para pelanggan
dengan produk dan jasa, serta dapat memuaskan kebutuhannya secara lebih baik.
Analisis
aspek pelanggan terhadap perubahan perilaku para pelanggan, yaitu:
a. Wirausaha
harus waspada atas sikap pelanggan terhadap respon produk yang akan dibeli
b. Adanya
pengembalian pembelian produk oleh pelanggan akan meningkat
c. Adanya
penjualan produk kepada pelanggan merupakan bukti keberhasilan usaha
d. Wirausaha
harus memeriksa, apakah ada penurunan dalam penjualan produk?
e. Wirausaha
harus menambah kontak dengan para pelanggan baru
f. Wirausaha
harus cepat mengambil tindakan untuk mengembalikan situasi negatif
(kecenderungan penurunan penjualan produk/jasa)
Wirausahawan
diharapkan berusaha meminta kepada para pelanggan yang merasa puas atas
produknya, agar mereka dapat merekomendasikan produk/jasanya kepada orang lain
/ kepada orang yang mempergunakan jenis produk yang sama.
Di
dalam melaksanakan analisa aspek pelanggan, wirausaha harus menitik beratkan
pada:
a. Manfaat
produk yang disukai pelanggan
b. Jenis
produk yang disenangi pelanggan
c. Kualitas
produk yang dapat memuaskan pelanggan
d. Harga
produk yang relatif murah untuk pelanggan
e. Model
dan desain produk yang disenangi pelanggan
f. Pelayanan
yang baik dan memuaskan pelanggan
g. Potongan
harga, servis pengepakan dan pengemasan yang harapkan pelanggan
h. Pendistribusian
yang cepat dan murah
6. Analisis
aspek pesaing
Strategi
yang dipakai wirausaha untuk memenangkan persaingan pasar, diantaranya:
a. Kualitas
produk yang memuaskan konsumen
b. Pelayanan
terhadap konsumen
c. Harga
produk yang disukai konsumen
Unsur
yang paling penting dalam aspek persaingan adalah
a. Harus
memusatkan kegiatannya pada segi-segi yang tidak mungkin dilakukan oleh para
pesaing
b. Harus
dapat menyesuaikan desain produk
c. Stretegi
pemasaran (penentuan harga dalam memenangkan persaingan)
7. Analisis
aspek bahan baku/bahan produksi
Dalam
menganalisa aspek bahan baku / bahan produksi wirausaha harus mempertimbangkan:
a. Tersedianyan
bahan baku secara kontinue
b. Sifat
bahan baku yang dihasilkan
c. Kemudahan
dalam mendapatkan bahan baku produksi
d. Tenaga
kerja yang ada hubungannya dengan bahan baku produksi
Untuk
keperluan penganalisisan dan pengendalian mutu produk dan perhitungan resikonya
berikut ini ada beberapa unsur yang harus diperhatkan dalam perusahaan, yatu:
a. Petugas
pengawasan kualitas produk yang Profesional
b. Batas-batas
resiko yang dapat diterima dan dianalisis oleh wirausaha
c. Alat-alat
standar untuk mengukur kualitas produk
d. Tempat-tempat
penyimpanan produk supaya mudah diawasi oleh wirausaha
8. Analisis
aspek pemasaran
Dalam
menganalisa aspek pemasaran, wirausaha harus dapat memberikan informasi dan
menentukan bagaimana kecenderungan permintaan pasar / permintaan para konsumen.
Wirausaha tidak ada gunanya menghasilkan banyak produk, jika ternyata tidak
laku dipasarkan.
Unsur-unsur
analisa aspek pemasaran:
a. Strategi
bersaing yang diterapkan
b. Kegiatan
pemasaran melalui bauran pemasaran
c. Segmentasi
pasar dan posisi produk di pasar
d. Nilai
penjualan produk di pasar
e. Market
share yang dikuasai perusahaan
Hasil
analisa yang menjadi pemicu dalam resiko aspek pemasaran, adalah:
a. Adanya
kinerja produk yang rendah
b. Adanya
kegagalan dalam mengembangkan produk
c. Adanya
perang harga produk di pasar
d. Adanya
perubahan permintaan terhadap produk di pasar
e. Adanya
masalah distribusi produk yang tidak lancar
f. Adanya
promosi produk yang kurang efektif
g. Adanya
pemalsuan merek produk
h. Adanya
kebijakan pemerintah yang tidak tepat di dalam dunia usaha
Beberapa
faktor ekonomi makro yang mempunyai resiko dalam pemasaran produk dalam
perusahaan, yaitu:
a. Adanya
peraturan pemerintah, exp., larangan memproduksi suatu produk dan program
keselamatan kerja serta kesehatan kerja
b. Adanya
kenaikan pajak dan inflasi
Tuntutan
pasar selalu berubah selaras dengan perkembangan dan pertumbuhan masyarakat.
Untuk itu, sistem pemasaran produk berkewajiban menjaganya, agar selalu adanya
keseimbangan antara permintaan pasar dengan kemampuan berproduksi.
Dalam
pelaksanaannya sistem pemasaran produk/jasa dengan produksi hendaknya selalu
dinamis dan saling mendukung sehingga akan tercipta keberhasilan dalam
usaha/bisnis.
Menyusun
strategi yang sistematis untuk menjalankan usaha
Menurut
sutarno, dalam menjalankan usaha perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Tujuan
usaha, yaitu berkaitan dengan mencukupi kebutuhan masyarakat atau mencari laba.
2. Rencana
bentuk produksi atau jasa, yaitu berkaitan dengan gambaran tentang bentuk dan
sifat usahanya
3. Sarana
usaha, berkaitan dengan fasilitas pendukung untuk kelancaran usaha, seperti:
- Tenaga
kerja yang diperlukan dan kompetensinya
- Peralatan,
yaitu yang berkaitan dengan pemilihan alat yang mudah digunakan dengan cepat,
aman, tahan lama, dan murah
- Bahan
baku, yaitu dengan memerhatikan kemungkinan membelinya tunai atau kredit, asal
usul bahan, cara pengangkutan dan penyimpanan, serta jumlah pembelian.
- Permodalan,
yaitu berkaitan dengan sumber modal.
- Pertimbangan
ekonomi, dilakukan dengan cara kerja sama dengan pihak lain, bekerja secara
efektif untuk menghilangkan pemborosan
4. Proses
rencana, untuk memulai kegiatan usaha harus memerhatikan beberapa unsur
berikut:
- Perencanaan
pengadaan produk, biasanya dengan membuat produk sendiri dengan
langkah-langkah, antara lain membuat model produk (prototype), merancang
produksi, dan merancang sarana produksi.
- Membeli
produk dari pihak lain
- Rencana
penjualan
- Rencana
tempat kerja dan sarana pembantu
5. Pelaksanaan
dan pemasaran, meliputi:
- Pelaksanaan,
setiap perencanaan diperiksa kembali apakah sarana yang diperlukan sudah
lengkap atau belum, serta dalam pelaksanaannya harus dapat diawasi dan
dikontrol dengan baik
- Pemasaran,
hal ini berkaitan dengan bagaimana cara perusahaan menyebarluaskan produk,
serta produk yang dihasilkan harus memiliki keunggulan bersaing agar menguasai
pasar.
- Pengawasan
dan penilaian usaha, dengan pengawasan maka penyimpangan akan dapat diketahui
dan dicari bagaimana pemecahannya sehingga tidak mengganggu jalannya usaha.
Sumber :
Kasmir. (2011). Kewirausahaan. (edisi revisi).
Jakarta. Rajagrafindo Persada.
Almar, Buchori, 2001, kewirausahaan, Bandung,
Alfabeta.
Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka
dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996.