Senin, 16 Oktober 2017



PASSPORT AND VISA
PASSPORT

Passport is document issued by a government to allow its citizens to travel abroad, and request other governments to facilitate their passage and provide protection, on a reciprocal basis, Passport is certainly load biodata of its owner, including owner’s picture , signature, Birth data, and  nationality. Passport is usually necessary to do travel because it has to be shown when enter the state borders. Passport has various types :
Green Passport Given to the citizen who will travel other countries, usually given based on basis of request. Green passport is valid until 5 years for more less since the date that its published.
Diplomatic Passport For the the aim of diplomatic. The owner of this passport has an easy certifate and immunity in country where they service 
Services passport Published for all technician and administrator from diplomatics aim like the legation and consulates,  
Foreign Passport Passport that given to someone whose not from his origin nationality
Group PassportGiven for the group of people such as student in school holidays

VISA
Visa is document that issued from the country to someone so they could get permission to enter the country (who has diplomatic relationship) in the certain purpose and time period. Except for the country who doesn’t have relationship diplomatic, then, can’t get a visa. Visa has a several types like passport.
Tourist Visa Given for purpose of vacation
Bussiness Single /multiple single  Given for bussiness purpose
Socio- Cultural Visa Given for the purpose of family visit
Limited Stay Permit / Working Visa Given for the purpose of work
Transit Visa Given to someone whose in travelling around countries and transit in another countries
Diplomatic and Service Visa Given for in purpose of diplomatic
Visa On Arrival Given when someone from another country has enter the destination country

Senin, 09 Oktober 2017

Passport and Visa

Traveling soon and need to know the difference between a passport and a visa? Before traveling, be sure you know the differences between a passport and a visa because you may need both.
WHAT IS A PASSPORT?
A passport is issued to a country’s citizens for international travel and identification. It is used to verify one’s country of citizenship. If traveling outside your country, it is used to regain entry into your country of citizenship.
·         A passport includes a photo of you, your name, birthdate, gender, and physical characteristics.
·         For U.S. citizens, some countries only require a passport for re-entry. Other countries may require a visa before entry. You should confirm if a country-specific visa is required before traveling.
·         Diplomats and government officials are granted different passports than what’s given to regular travelers.

·         WHAT IS A VISA?

·         A visa is an endorsement placed on a passport granting the holder official permission to enter, leave or stay in a country for a specified time period.
·         The most common visa types are tourist, student, work and transit visas.
·         Depending on where you are traveling, a visa can be valid for single or multiple visits.
·         Some visas require an application to be filed prior to entering the country and other visas are granted upon entering the country.
·         Certain countries require an interview or medical screening prior to applying for a visa.


Source:
https://www.envoyglobal.com/immigration-news-insights/difference-passport-visa/

Kamis, 04 Mei 2017

Resiko menjalankan usaha

Menghitung resiko menjalankan usaha
Resiko adalah suatu tindakan yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya kerugian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.

Macam-macam resiko:
1.   Resiko jiwa saat menjalankan pekerjaan
2.   Resiko harta karena pencurian, kebakaran, manajemen tidak tepat dll
3.   Resiko kerusakan harta karena pengepakan salah, kebanjiran dll
4.   Resiko penggantian kepada pihak lain karena perusahaan atau produk merugikan pihak lain
5.   Resiko keuangan, mampu tidaknya perusahaan memperhitungkan arus kas (cash flow)

Cara-cara melihat resiko usaha :
1.  Melihat resiko dengan rasa kepercayaan diri seorang wirausaha
2.  Melihat resiko dengan kreativitas dan inovasi seorang wirausaha
3.  Melihat realistik resiko dengan kemampuan seorang wirausaha

Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha, ada 3 jenis modal yang akan anda keluarkan:
1.   Modal Investasi Awal
2.   Modal Kerja
3.   Modal Operasional

Didalam mengidentifikasi dan menilai peluang bisnis, seorang wirausaha harus memperhatikan faktor-faktor berikut:
-        Kondisi industri dan pasar
-        Lamanya masa / peluang produk
-        Tujuan pribadi dan kompetensi yang dimiliki wirausaha
-        Tim manajemen
-        Modal, tekhnologi, dan sumber daya lain
-        Kondisi lingkungan
Analisis resiko dalam menjalankan usaha:

1.   Analisis aspek keuangan (finansial)

Modal/aspek keuangan pada hakekatnya merupakan faktor pelengkap dalam kegiatan wirausaha, sedangkan salah satu kunci keberhasilan usaha bukan terletak pada banyaknya modal, tetapi jumlah modal yang tepat dan penggunaan yang tepat. Oleh sebab itu jumlah modal yang dibutuhkan harus sesuai dengan:
ü Tingkat keuntungan yang diperoleh
ü Kemampuan mengembalikan pokok utang dan bunga
ü Potensi pasar dan konsumen
ü Selaras dengan penggunaan uang (modal) itu sendiri

Untuk meminimalisir terjadinya resiko keuangan dalam perusahaan, bisa melakukan hal sbb:
1.   Pembukuan yang teratur
2.   Pengelolaan keuangan yang baik
3.   Mengikuti asuransi / jaminan usaha lainnya

Hal-hal yang dilakukan dalam analisis keuangan meliputi:
1.   Melakukan Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)
2.   Menghitung Biaya Modal Investasi dan Modal Kerja
3.   Menghitung Biaya Operasi
4.   Menghitung Proyeksi Pendapatan
5.   Membuat Modal Aliran Dana (Cash Flow Modal)
6.   Menentukan Kriteria Keekonomian suatu proyek
•     Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
•     Laju Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR)
•     Periode Pengembalian (Payback Period)

Adapun resiko-resiko usaha dalam aspek keuangan, yaitu:
1.   Adanya biaya produksi yang berlebihan
2.   Adanya biaya perusahaan yang berlebihan
3.   Adanya utang perusahaan yang besar
4.   Adanya pinjaman yang berlebihan
5.   Adanya suku bunga valuta asing dan resiko komoditas

Peminjaman keuangan yang berlebihan akan beresiko, akan berakibat sebagai berikut:
a.   Kemungkinan perusahaan dapat dilikuidasi (tidak mendapat pinjaman dari bank lagi)
b.   Kehilangan kepercayaan dari pihak bank / pemegang saham
c.   Ketidak pastian manajemen usaha exp. Kegagalan merespon harga pasar
d.   Terburu-buru melaksanakan manajemen usaha exp. Investasi yang berlebihan untuk membangun pabrik baru, investasi pada saat yang tidak tepat
e.   Kenaikan nilai bunga pinjaman, exp. Nilai utang yang harus dibayar lebih tinggi, kebutuhan modal lebih besar.

2.   Analisis aspek resiko SDM

Analisis resiko sumber daya manusia, yaitu:
a.   Resiko eksekutif puncak dengan pekerja inti dalam perusahaan
b.   Resiko dalam hubungan industri dan perselisihannya
c.   Resiko para karyawan perusahaan
d.   Resiko tidak beretika di dalam bekerja dan cara berbisnis

3.   Analisis aspek potensi pasar

Analisa aspek potensi pasar berhubungan erat dengan adanya perang harga produk yang terjadi antar sesama produsen sejenis atau serupa, yaitu:
a.   Adanya kegiatan inovasi produk
b.   Adanya kampanye produk / promosi secara agresif
c.   Adanya dampak dari kapasitas produk
d.   Adanya pasar berbentuk oligopoly

Riset dan potensi pasar dapat membantu wirausaha untuk hal sebagai berikut:
a.   Menemukan potensi pasar yang menguntungkan
b.   Meningkatkan teknik pemasaran
c.   Menentukan perilaku konsumen, pembeli dan pelanggan
d.   Memilih produk yang dapat dijual dipasar

Riset aspek pasar adalah pengumpulan, pencatatan analisis secara sistematis atas informasi yang berkaitan dengan peasaran produk dan potensi pasar.

Manfaat riset pasar bagi seorang wirausaha:
a.   Mengenali persoalan pada potensi pasar
b.   Memperoleh informasi dan fakta tentang potensi pasar
c.   Mengenali lebih jauh tentang potensi pasar
d.   Mengurangi resiko usaha/bisnis

4.   Analisis aspek produk

Analisa aspek produk terhadap resiko-resikonya, adalah sebagai berikut:
a.   Resiko terhadap daya saing produk yang sejenis/modelnya
b.   Resiko karena ketinggalan teknologinya
c.   Resiko karena penarikan kembali produk-produk yang ditawarkan dipasar karena kualitas yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen.
d.   Resiko karena adanya pemasok tidak mentaati komitmen yang mereka buat.

Agar resiko produk dapat dihilangkan, maka wirausaha harus dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.   Memeriksa proses produksi
b.   Membuat produk yang dapat diidentifikasikan
c.   Memberikan informasi kepada konsumen tentang keunggulan produk
d.   Menindak lanjuti keluhan-keluhan para konsumen
e.   Mengevaluasi para pemasok barang

Keberhasilan produk di pasar sampai di konsumen, tergantung pada:
Seberapa besar permintaan pasar terhadap produk, Kepuasan konsumen terhadap kualitas produk, Fungsi produk, Manfaat produk, Model produk, Bentuk produk

Tujuan wirausaha mengadakan pengembangan produknya, adalah:
a.   Memenangkan persaingan produk
b.   Memenuhi kebosanan konsumen terhadap produk
c.   Mencegah kebosanan konsumen terhadap produk
d.   Meningkatkan jumlah penjualan terhadap produk
e.   Mendayagunakan sumber-sumber produksi

5.   Analisis aspek pelanggan

Tujuan wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah untuk memuaskan para pelanggan dengan produk dan jasa, serta dapat memuaskan kebutuhannya secara lebih baik.

Analisis aspek pelanggan terhadap perubahan perilaku para pelanggan, yaitu:
a.   Wirausaha harus waspada atas sikap pelanggan terhadap respon produk yang akan dibeli
b.   Adanya pengembalian pembelian produk oleh pelanggan akan meningkat
c.   Adanya penjualan produk kepada pelanggan merupakan bukti keberhasilan usaha
d.   Wirausaha harus memeriksa, apakah ada penurunan dalam penjualan produk?
e.   Wirausaha harus menambah kontak dengan para pelanggan baru
f.    Wirausaha harus cepat mengambil tindakan untuk mengembalikan situasi negatif (kecenderungan penurunan penjualan produk/jasa)

Wirausahawan diharapkan berusaha meminta kepada para pelanggan yang merasa puas atas produknya, agar mereka dapat merekomendasikan produk/jasanya kepada orang lain / kepada orang yang mempergunakan jenis produk yang sama.

Di dalam melaksanakan analisa aspek pelanggan, wirausaha harus menitik beratkan pada:
a.   Manfaat produk yang disukai pelanggan
b.   Jenis produk yang disenangi pelanggan
c.   Kualitas produk yang dapat memuaskan pelanggan
d.   Harga produk yang relatif murah untuk pelanggan
e.   Model dan desain produk yang disenangi pelanggan
f.    Pelayanan yang baik dan memuaskan pelanggan
g.   Potongan harga, servis pengepakan dan pengemasan yang harapkan pelanggan
h.   Pendistribusian yang cepat dan murah

6.   Analisis aspek pesaing

Strategi yang dipakai wirausaha untuk memenangkan persaingan pasar, diantaranya:
a.   Kualitas produk yang memuaskan konsumen
b.   Pelayanan terhadap konsumen
c.   Harga produk yang disukai konsumen

Unsur yang paling penting dalam aspek persaingan adalah
a.   Harus memusatkan kegiatannya pada segi-segi yang tidak mungkin dilakukan oleh para pesaing
b.   Harus dapat menyesuaikan desain produk
c.   Stretegi pemasaran (penentuan harga dalam memenangkan persaingan)

7.   Analisis aspek bahan baku/bahan produksi

Dalam menganalisa aspek bahan baku / bahan produksi wirausaha harus mempertimbangkan:
a.   Tersedianyan bahan baku secara kontinue
b.   Sifat bahan baku yang dihasilkan
c.   Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku produksi
d.   Tenaga kerja yang ada hubungannya dengan bahan baku produksi 

Untuk keperluan penganalisisan dan pengendalian mutu produk dan perhitungan resikonya berikut ini ada beberapa unsur yang harus diperhatkan dalam perusahaan, yatu:
a.   Petugas pengawasan kualitas produk yang Profesional
b.   Batas-batas resiko yang dapat diterima dan dianalisis oleh wirausaha
c.   Alat-alat standar untuk mengukur kualitas produk
d.   Tempat-tempat penyimpanan produk supaya mudah diawasi oleh wirausaha

8.   Analisis aspek pemasaran

Dalam menganalisa aspek pemasaran, wirausaha harus dapat memberikan informasi dan menentukan bagaimana kecenderungan permintaan pasar / permintaan para konsumen. Wirausaha tidak ada gunanya menghasilkan banyak produk, jika ternyata tidak laku dipasarkan.

Unsur-unsur analisa aspek pemasaran:
a.   Strategi bersaing yang diterapkan
b.   Kegiatan pemasaran melalui bauran pemasaran
c.   Segmentasi pasar dan posisi produk di pasar
d.   Nilai penjualan produk di pasar
e.   Market share yang dikuasai perusahaan

Hasil analisa yang menjadi pemicu dalam resiko aspek pemasaran, adalah:
a.   Adanya kinerja produk yang rendah
b.   Adanya kegagalan dalam mengembangkan produk
c.   Adanya perang harga produk di pasar
d.   Adanya perubahan permintaan terhadap produk di pasar
e.   Adanya masalah distribusi produk yang tidak lancar
f.    Adanya promosi produk yang kurang efektif
g.   Adanya pemalsuan merek produk
h.   Adanya kebijakan pemerintah yang tidak tepat di dalam dunia usaha

Beberapa faktor ekonomi makro yang mempunyai resiko dalam pemasaran produk dalam perusahaan, yaitu:
a.   Adanya peraturan pemerintah, exp., larangan memproduksi suatu produk dan program keselamatan kerja serta kesehatan kerja
b.   Adanya kenaikan pajak dan inflasi

Tuntutan pasar selalu berubah selaras dengan perkembangan dan pertumbuhan masyarakat. Untuk itu, sistem pemasaran produk berkewajiban menjaganya, agar selalu adanya keseimbangan antara permintaan pasar dengan kemampuan berproduksi.

Dalam pelaksanaannya sistem pemasaran produk/jasa dengan produksi hendaknya selalu dinamis dan saling mendukung sehingga akan tercipta keberhasilan dalam usaha/bisnis.

Menyusun strategi yang sistematis untuk menjalankan usaha

Menurut sutarno, dalam menjalankan usaha perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1.   Tujuan usaha, yaitu berkaitan dengan mencukupi kebutuhan masyarakat atau mencari laba.
2.   Rencana bentuk produksi atau jasa, yaitu berkaitan dengan gambaran tentang bentuk dan sifat usahanya
3.   Sarana usaha, berkaitan dengan fasilitas pendukung untuk kelancaran usaha, seperti:
-     Tenaga kerja yang diperlukan dan kompetensinya
-     Peralatan, yaitu yang berkaitan dengan pemilihan alat yang mudah digunakan dengan cepat, aman, tahan lama, dan murah
-     Bahan baku, yaitu dengan memerhatikan kemungkinan membelinya tunai atau kredit, asal usul bahan, cara pengangkutan dan penyimpanan, serta jumlah pembelian.
-     Permodalan, yaitu berkaitan dengan sumber modal.
-     Pertimbangan ekonomi, dilakukan dengan cara kerja sama dengan pihak lain, bekerja secara efektif untuk menghilangkan pemborosan
4.   Proses rencana, untuk memulai kegiatan usaha harus memerhatikan beberapa unsur berikut:
-     Perencanaan pengadaan produk, biasanya dengan membuat produk sendiri dengan langkah-langkah, antara lain membuat model produk (prototype), merancang produksi, dan merancang sarana produksi.
-     Membeli produk dari pihak lain
-     Rencana penjualan
-     Rencana tempat kerja dan sarana pembantu
5.   Pelaksanaan dan pemasaran, meliputi:
-     Pelaksanaan, setiap perencanaan diperiksa kembali apakah sarana yang diperlukan sudah lengkap atau belum, serta dalam pelaksanaannya harus dapat diawasi dan dikontrol dengan baik
-     Pemasaran, hal ini berkaitan dengan bagaimana cara perusahaan menyebarluaskan produk, serta produk yang dihasilkan harus memiliki keunggulan bersaing agar menguasai pasar.
-     Pengawasan dan penilaian usaha, dengan pengawasan maka penyimpangan akan dapat diketahui dan dicari bagaimana pemecahannya sehingga tidak mengganggu jalannya usaha.

Sumber :
Kasmir. (2011). Kewirausahaan. (edisi revisi). Jakarta. Rajagrafindo Persada.
Almar, Buchori, 2001, kewirausahaan, Bandung, Alfabeta.

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996.

Waralaba / Franchising dan Pemasaran Langsung

1. Waralaba

Franchise alias waralaba merupakan peluang bagi wiraswastawan untuk masuk dalam usaha dengan memanfaatkan pengalaman, pengetahuan, dan dukungan dari pemberi franchise. Sering wiraswastawan memulai usaha baru, kecil kemungkinannya usahanya akan berhasil. Dengan franchise, wiraswastawan akan dilatih dan didukung dalam pemasaran usaha dan akan menggunakan nama yang telah mempunyai citra yang mapan. Orang yang menghadapi situasi yang mendesak untuk memiliki usahanya sendiri mungkin akan merasa bahwa franchise adalah pemecahan yang paling mudah. Akan tetapi terdapat beberapa resiko penting pada hal tersebut di atas.

Franchise bisa didefinisikan sebagai persetujuan di mana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor, atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dengan prosedur operasi standard. Orang yang menawarkan franchise (franchisor) dan merupakan orang yang berpengalaman dalam bisnis selama beberapa puluh tahun serta memiliki pengetahuan mengenai apa
yang berhasil dan apa yang tidak. Franchise adalah orang yang membeli franchise dan diberikan peluang untuk masuk dalam usaha baru dengan peluang besar untuk berhasil.

Keuntungan yang paling utama dari franchise adalah bahwa wiraswastawan tidak perlu pusing dengan hal yang berkaitan dengan memulai usaha baru. Pemberi franchise akan memberikan rencana operasi bisnis dengan arah yang jelas. Penerima franchise diberikan nasihat atau sebuah lokasi usaha yang telah ditetapkan. Dalam franchise eceran seperti McDonald, analisa lokasi dilakukan untuk menjamin bahwa bisnis akan mencapai tujuan yang ditetapkan. Penilaian keadaan lalu lintas, demografi, pertumbuhan bisnis di suatu daerah, persaingan, dan lain-lain merupakan bagian integral dari keputusan di mana akan menempatkan usaha. Sering franchise melibatkan nama yang telah mapan yang akan memberikan pengakuan langsung dari penerima franchise di daerah pasar. Hal ini tidak menjamin keberhasilan tetapi memberi dorongan untuk memulai usaha dengan citra positif.


2. Resiko Investasi Dalam Usaha Franchising.

Usaha franchising melibatkan banyak resiko yang harus diketahui oleh para wiraswastawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi demikian. Kita mendengar McDonald, Kentucky Fried Chiken, namun setiap ada yang berhasil tentu ada yang gagal. Usaha franchising membutuhkan kerja keras dan tidak cocok untuk orang pasif. Usaha ini membutuhkan kerja keras karena keputusan usaha seperti penarikan tenaga kerja, penjadwalan, pembelian dan akuntasi tetap menjadi tanggung jawab.

Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimalisasi
resiko investasi dalam franchising :

1. Melakukan evaluasi diri. Wiraswastawan hendaknya melakukan evaluasi
sendiri untuk meyakinkan bahwa memasuki usaha franchising adalah tepat bagi dirinya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut akan membentuk, menentukan apakah keputusan yang diambil tepat.

- Apakah anda orang yang suka memulai usaha sendiri?.
- Apakah anda menikmati kerja dengan orang lain?.
- Apakah anda mempunyai kesehatan yang baik?.

2. Meneliti franchise. Tidak setiap usaha franchise tepat untuk anda. Wiraswastawan harus mengevaluasi usaha franchise untuk memutuskan mana
yang paling tepat. Sejumlah faktor yang harus dinilai sebelum membuat
keputusan

a. Usaha franchise yang mapan dan belum mapan. Terdapat banyak keuntungan dan kerugian dalam melakukan investasi pada usaha franchise yang mapan dan belum mapan. Investasi pada usaha franchise yang belum mapan akan merupakan investasi yang tidak mahal. Akan tetapi, hal ini diimbangi dengan resiko yang besar. Penerima franchise mungkin melakukan kesalahan yang berakibat kegagalan usaha. Reorganisasi
konstan akan menyebabkan kebingungan dan miss manajemen. Akan tetapi,
investasi pada usaha franchise yang belum mapan merupakan tantangan
yang bisa mendatangkan keuntungan yang besar ketika usaha.


b. Stabilitas finansial dari usaha franchise. Pembelian franchise oleh
para wiraswastawan hendaknya dilakukan sesudah dilakukan penelitian
stabilitas finansial dari pemilik franchise. Terdapat banyak faktor
yang akan membantu wiraswastawan menentukan stabilitas dan kemampuan
mendatangkan laba dari organisasi usaha franchise dalam jangka
panjang.

c. Pasar potensial bagi usaha franchise. Adalah penting bagi
wiraswastawan untuk mengevaluasi daerah pasar dari mana pelanggan akan
tertarik dengan franchise baru. Satu cara mudah adalah dengan peta
komunitas atau daerah setempat dan mencoba mengevaluasi arus lalu
lintas dan demografi penduduk daerah tersebut. Informasi arus lalu
lintas bisa diamati dengan mengunjungi daerah tersebut. Arah arus lalu
lintas, kemudahan masuk dalam usaha, dan jumlah arus lalu lintas bisa
diperkirakan dari pengamatan. Demografi daerah ditentukan dari data
sensus. Perlu juga menemukan lokasi pesaing di daerah yang mungkin
mempunyai pengaruh potensial terhadap usaha. Jika pembeli franchise bersedia dan dana juga tersedia, akan sangat membantu mengadakan riset pemasaran di daerah pasar. Sikap dan minat dalam usaha baru bisa dinilai dalam riset pemasaran. Jika sumber daya tidak tersedia bagi studi riset pemasaran, bisa dilakukan riset oleh perguruan tinggi setempat sebagai bagian dari proyek studi.

d. Keuntungan potensial bagi franchise baru. Sebagaimana halnya dengan
usaha pemula, penting untuk mengembangkan laporan pendapatan, neraca,
arus kas proforma. Pemberi hak hendaknya memberi proyeksi untuk
menghitung informasi yang dibutuhkan.

3. Persetujuan Waralaba

Kontrak atau persetujuan franchise adalah tahap akhir untuk menjadi pemakai franchise. Pada tahap ini pengacara yang berpengalaman dalam franchise akan sangat diperlukan. Persetujuan ini berisi semua persyaratan spesifik dan kewajiban dari pemakai franchise. Hal-hal seperti eksklusivitas daerah pemasaran akan melindungi pemakai franchise yang memiliki franchise sama. Syarat-syarat yang bisa diperbaharui akan menunjukkan panjang kontrak dan persyaratan untuk memperbaharuinya. Persyaratan finansial akan menentukan harga dari franchise, jadwal pembayaran, royalti yang harus dibayar, dan lain. Pemutusan perjanjian finansial hendaknya menunjukkan syarat-syarat apa yang akan terjadi jika usaha dari pemakai franchise mengalami kebangkrutan. Masalah-masalah pemutusan perjanjian franchise biasanya sering mendatangkan perkara hukum dibanding persoalan lain dalam franchising. Oleh karena itu syarat-syarat yang ditetapkan di atas hendaknya memberikan nilai pasar yang wajar jika pemakai franchise ingin menjualnya.

4. Pemasaran langsung

Terdapat perhatian yang semakin meningkat dalam usaha baru yang melibatkan pemasaran langsung. Ia memberi peluang yang menguntungkan dibanding tipe pemula lainnya karena wiraswastawan biasanya menanggung resiko modal awal kecil dan bisa mendapatkan manfaat dari usaha pemasarannya pada pelanggan tertentu yang bisa dijangkau melalui teknik pemasaran langsung. Karena pemasaran langsung adalah pendekatan kewiraswastaan khusus dan karena ia menawarkan beberapa keuntungan yang sama seperti franchise, pendekatan ini dibahas di sini.

1. Definisi Pemasaran Langsung.
Pemasaran langsung bisa dinamakan pengiriman pos langsung, pengiriman pesanan melalui pos, dan tanggapan langsung. Semuanya termasuk kategori pemasaran langsung karena semuanya melibatkan "aktivitas total" di mana penjualan mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos, atau kunjungan pribadi dari calon pelanggan.

2. Inovasi yang Mempercepat Pertumbuhan Pemasaran Langsung.
Pertumbuhan pemasaran langsung telah dipercepat dengan sejumlah inovasi penting. Kartu kredit sebagai misalnya mempercepat transaksi pesanan melalui pos, bisa menghindari pembayaran kontan. Perkembangan komputer memungkinkan penyiapan sejumlah besar data, misalnya mengenai pelanggan, daftar barang, dan lain-lain. Pertumbuhan media surat kabar dan siaran televisi serta radio juga membantu mempercepat pertumbuhan teknik pemasaran langsung. Ketika faktor demografi seperti peningkatan pendidikan, pendapatan, dan gaya hidup berubah, semakin banyak dikembangkan kenyamanan dan efisiensi dari pemasaran langsung. Konsumen bisa menggunakan telepon atau pos untuk membeli kebutuhan rumah tangga hingga barang-barang mewah.

5. Keuntungan Dari Pemasaran Langsung.

Keuntungan utama dari pemasaran langsung adalah kemudahan untuk masuk dalam usaha dan kebutuhan modal yang kecil. Setiap orang bisa masuk dalam usaha pemasaran langsung tanpa ijin usaha yang rumit dan persyaratan keterampilan dan pendidikan yang perlu. Disamping kemudahan untuk masuk dalam usaha, kebutuhan modal yang diperlukan untuk masuk dalam usaha pemasaran langsung juga minimal. Tidak diperlukan fasilitas besar, toko, atau jumlah karyawan yang besar untuk masuk dalam usaha pemasaran langsung. Modal yang diperlukan biasanya digunakan untuk pencetakan, pengeposan, dan daftar-daftar lainnya.

Semuanya ini bisa dilakukan sebagai usaha paro waktu hingga usaha ini mendatangkan aliran kas yang bisa mendukung usaha penuh. Hal ini berbeda dengan usaha baru lainnya yang membutuhkan kerja keras dan perhatian penuh dari wiraswastawan. Usaha pemasaran langsung juga memungkinkan wiraswastawan untuk masuk ke pasar dengan cepat. Produk dan jasa bisa diuji untuk menentukan minat pelanggan dengan biaya minimum. Jika produk atau jasa tertentu berhasil, penawaran bisa dengan mudah diperluas untuk memenuhi permintaan potensial terhadap produk tertentu tersebut.

- Pertimbangan Pemula yang Penting
Sebagaimana halnya dengan usaha baru, wiraswastawan perlu memecahkan
masalah penting tersebut. Wiraswastawan bisa memulai usaha pemasaran
langsung paro waktu dengan modal kecil. Masalah yang penting dengan
biaya overhead yang kecil ini adalah penggunaan kotak pos atau alamat
jalan, apakah memungkinkan penggunaan kartu kredit, dan penggunaan
pengiriman bebas bea. Alamat jalan akan memberikan kredibilitas bagi uasaha-usaha baru dan karena hal ini merupakan tujuan itu sendiri yang harus diberikan prioritas. Alamat jalan memungkinkan pelanggan setempat melihat produk dari dekat. Penggunaan kartu kredit meningkatkan hasil potensial. Ia juga menambah kredibilitas dan memberikan kenyamanan pada pelanggan. Hal ini mungkin penting untuk produk-produk mahal karena memungkinkan pelanggan untuk membiayai pembeliannya. Penggunaan kiriman bebas bea mungkin menambah pengeluaran bagi wiraswastawan. Akan tetapi, hal ini akan meningkatkan tanggapan pelanggan karena mempermudah untuk memesan.

6. Teknik Alternatif Pemasaran Langsung.

Sejumlah strategi alternatif bisa digunakan oleh wiraswastawan pada usaha-usaha pemula.

1. Periklanan terklasifikasi (classified advertising). Pendekatan paling sederhana dan tidak mahal bagi wiraswastawan adalah iklan terpilih pada surat kabar dan majalah. Majalah atau surat kabar hendaknya diidentifikasi yang akan mencapai pasar produk/ jasa yang tepat. Iklan terklasifikasi bisa mendatangkan hasil laba yang tinggi.

2. Periklanan display (display ads). Tipe periklanan ini memungkinkan wiraswastawan membeli kolom pada majalah atau surat kabar. Ia memberi peluang untuk menjelaskan secara gamblang mengenai gambaran produk/ jasa. Disamping itu kupon potongan harga bisa dimasukkan dalam iklan tersebut sehingga pelanggan bisa memotongnya untuk dikirimkan bersama pembayarannya.

3. Kiriman pos langsung (direct mail). Tehnik ini memungkinkan wiraswastawan untuk mengirim barang secara langsung kepada calon pelanggan. Tehnik ini hendaknya digunakan ketika terdapat produk dan segmen pasar yang jelas.

4. Katalog penjualan (catalog sales). Pencetakan katalog berkualitas merupakan investasi yang sangat mahal bagi wiraswastawan. Walaupun ini lebih mudah dibandingkan menjual di toko eceran. Katalog harus menarik dan merangsang minat pelanggan. Keuntungannya adalah bahwa katalog memungkinkan penjualan berulang karena katalog mungkin disimpan untuk digunakan di masa yang akan datang.

5. Pemasaran tanggapan langsung media (media directy renponse marketing). Radio, televisi dan telepon mungkin dipakai sebagai pendekat alternatif untuk pemasaran produk atau jasa. Radio dan televisi dipandang sebagai bentuk periklanan media siaran. Dalam membeli waktu siar dan bukannya ruang, sebagaimana iklan display, wiraswastawan menghadapi masalah yang berbeda. Dalam membeli waktu, tidak ada jadwal yang tersedia, yang mempersulit perencanaan. Biaya-biaya akan berbeda, tergantung pada waktu, stasiun, panjang iklan, dan ukuran pendengar dan pemirsa yang mungkin dicapai. Tele marketing juga menjadi metode menjual produk atau jasa yang sangat populer. Biaya-biaya bisa ditekan hingga minimum namun tetap mencapai pendengar dan pemirsa yang luas. Keuntungan tele marketing adalah bahwa yang memberikan umpan balik langsung kepada pemakai. Jadi tingkat tanggapan lebih tinggi dibanding metode lain. Wiraswastawan bisa mengidentifikasi komunitas dengan percakapan telepon menurut demografi kepada orang-orang yang mungkin besar membeli produk/ jasa.

7. Multi Level Marketng.

1. Pengertian dan Cara Kerja MLM.
Salah satu cara perusahaan untuk menembus pasar dengan cepat adalah dengan sistem pemasaran bertingkat (multi level marketing). MLM adalah sistem pemasaran yang mengandalkan penjualan langsung (direct selling) melalui jaringan distributornya yang terbentuk secara berantai, di mana setiap distributor yang merekrut dan direkrut selalu ada kaitan perhitungan komisi dan bonus. Tujuan dari sistem pemasaran bertingkat ini adalah menyebarkan produk dan mensejahterakan distributor
sekaligus konsumennya. Karena pemasaran produk dilakukan secara langsung ke konsumen, maka sukses tidaknya kegiatan pemasaran sangat tergantung pada jumlah dan kemampuan distributor dalam menjual. Disamping berhasil tidaknya suatu MLM juga ditentukan oleh kualitas produk dan layanannya, yaitu produk yang memenuhi keinginan konsumen, akrab dengan kesehatan dan lingkungan; dan tentu saja sang distributor
harus mengikuti aturan main bisnis perusahaan MLM. Ditinjau dari cara dan tempatnya berhubungan dengan konsumen, bisnis eceran dapat dibagi dua : store retailing dan non store retailing. Supermarket, convinience store, departement store, super store dan katalog show rooms termasuk store retailing; yang berarti konsumen datang berbelanja ke toko penjual. Sedangkan yang termasuk non store retailing adatah direct responses marketing, misalnya mail order katalogs, tele marketing, dan sebagainya. Baik store maupun non store retailing mempynyai kekuatan dan kelemahan masing-masing. MLM yang termasuk dalam in home selling, hanya menggabung, memilah dan memilih kekuatan kedua kelompok tersebut dan menutupi kelemahan-kelemahannya.
Pada sistem pemasaran konvensional, barang dari pabrik harus melalui jalur agen tunggal, agen wilayah, agen kota, grosir, toko dan warung, baru sampai ke konsumen. Tiap-tiap unit yang terlibat mengeluarkan biaya dan mendapatkan keuntungan yang besarnya berbeda-beda yang pada akhirnya menjadi beban bagi konsumen sebagai biaya distribusi. Biaya distribusi yang tinggi terutama dikontribusikan pada tingkat pengecer. Pada jalur MLM relatif lebih singkat. Barang didistribusikan dari
pabrik ke agen tunggal, lalu melalui anggota (distributor) sampai ke konsumen. Dengan demikian, memangkas biaya-biaya yang terjadi pada saluran distribusi konvensional. Cara MLM ini ternyata juga berbeda dengan sistem penjualan langsung lainnya. Berbeda karena MLM terkesan lebih menekankan faktor konsumen dan distributor sebagai sumber kehidupan perusahaan. "Tanpa konsumen dan distributor, perusahaan bukan apa-apa karena itu mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis perusahaan", demikian budaya yang dikembangkan dalam sistem MLM ini untuk memelihara hubungan dengan distributor dan konsumennya. Tenaga penjual MLM yang disebut distributor adalah wiraswastawan mandiri, yang sudah diberi pelatihan manajemen, kewiraniagaan, pengetahuan produk dan disipil diri, untuk kemudian diajarkan pada distributor-distributor baru yang ia sponsori. Akan tetapi distributor
ini adalah bukan karyawan MLM!. Bila seseorang tertarik untuk menjadi distributor, ia bisa mendaftar langsung ke perusahaan MLM dan kemudian dilatih. Karena distributor bukan karyawan perusahaan, maka ia harus mampu mandiri dalam menjalankan usahanya. Pendapatan distributor berasal dari keuntungan selisih harga jual dan harga beli, ditambah bonus prestasi yang progresif dari penjualan jaringan distributornya, termasuk hasil mensponsori downline (distributor yang disponsorinya). Perhitungan pendapatan dihitung dengan rumus matematis yang merangsang peningkatan penjualan dan perluasan jaringan secara simultan. Untuk menjamin perhitungan dan pendapatan ini perusahaan MLM menerapkan komputerisasi yang memberikan laporan setiap bulannya kepada distributor tentang hasil pencapaiannya. Sedangkan untuk memberi ketenangan bekerja bagi distributornya, perusahaan MLM menjamin produknya tidak bisa dibeli dari toko eceran umum lainnya. Perang harga antara para distributor tidak akan terjadi karena harga jual ditetapkan oleh kantor pusat perusahaan MLM.

Sumber : 
Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996.
Kasmir. (2011). Kewirausahaan. (edisi revisi). Jakarta. Rajagrafindo Persada.
Almar, Buchori, 2001, kewirausahaan, Bandung, Alfabeta.


Senin, 06 Maret 2017

3 Kisah Sukses Pengusaha Peternakan

Belakangan ini banyak orang mulai lebih melirik dunia usaha ketimbang menjadi karyawan suatu perusahaan. Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh dari membangun usaha sendiri mendorong orang untuk memilih memulai usaha mereka sendiri. Banyak kisah sukses para pengusaha yang mulai dari nol dan harus melewati jalan panjang dan berliku sebelum akhirnya meraih kesuksesan yang bisa menjadi inspirasi bagi kalian yang ingin menjajal dunia wirausaha. Di sini kalian bisa menyimak kisah sukses 3 orang pengusaha dari tanah air yang membuka usaha di bidang peternakan. Enjoy guys..

Yang pertama adalah..
ANDI NATA

Andi Nata itulah nama orang luar biasa dikalangan anak muda Indonesia dan juga dunia bisnis. Lahir di Cirebon 7 januari 1989 merupakan lulusan dari Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Seorang yang memiliki semangat juang yang tinggi, sifat pantang menyerah, berinovasi, menyukai tantangan, dan kerja keras, yang menghantarkan Andi menjadi sukses.Memiliki banyak bidang usaha salah satunya bergerak dibidang usaha peternakan yang diberi nama Raja Aqiqah dan bidang-bidang usaha lainnya.

Terjun dibidang wirausaha dimulai sejak 2008 saat menyandang status mahasiswa, karena keadaan ekonomi keluarga. Menjual donat keliling kampus dan juga menjadi guru privat Matematika dan Fisika SMA merupakan bidang bisnis yang pertama kali dia geluti saat menjadi mahasiswa. Dia pernah mendapatkan sekitar Rp12 juta dalam 3 bulan dari hasil menjual donat dan menjadi guru privat. Namun jumlah uang itu belum bisa mencukupi salah satu biaya yang dibutuhkan keluarganya pada saat itu. Sehingga dia harus memutar otak untuk mendapatkan jumlah biaya kebutuhan keluarganya.

Sifat yang mudah bergaul membawanya ke salah seorang peternak di Jawa Tengah. Andi mulai terinspirasi dan mulai tertarik dengan dunia peternakan saat itu. Mula-mula dia bekerjasama dengan peternak di Garut, Cirebon, Wonosobo, dan beberapa wilayah di pulau jawa dengan menjual ternak mereka dengan modal kepercayaan yang dijalinnya.

Andi melihat potensi bisnis peternakan yang menurutnya dapat menjanjikan. Hal ini membuatnya nekat meminjam uang Rp8 juta dari kerabatnya untuk modal membeli kambing betina 4 ekor dan kambing jantan 1 ekor. Andi mulai beternak kambing. Dalam 1 tahun kambingnya melahirkan 2 ekor namun tiap bulannya anak kambingnya mati karena dia belum memiliki ilmu bidang peternakan. Dia menjual sisa kambingnya, saat itu Idhul Adha. Andi yang memiliki sifat pantang menyerah walupun dia belum memiliki ilmu di bidang peternakan, dia meminjam uang lagi sebanyak Rp80 juta untuk membeli 100 ekor domba untuk mengembangkan usahanya.

Seiring berjalannya waktu, dia berusaha mengembangkan bisnisnya dan juga berusaha mengejar ketertinggalannya dalam dunia akademik. Mengembangkan bisnisnya tidaklah mudah, Andi berusaha menimba ilmu mulai dari mengikuti lokarya, kuliah singkat, kursus dan lain sebagainya, dia belajar dari siapa pun karena baginya setiap orang memberi  berkah.

Andi sungguh jeli melihat turunan dari usahanya, yaitu Aqiqah Catering. Dia mendapat ide dari Ibu penjual gulai. Aqiqah Catering itu masakan domba siap saji yang sudah dibungkus (box) langsung dijual. Dari sinilah usahanya mulai berkembang dan omsetnya juga bertambah besar. Sekarang perbulannya Andi bisa menjual 100 ekor ternaknya, satu ekor harganya sekitar Rp1 juta, belum lagi cateringnya yang sudah di bungkus menjadi masakan siap saji. Kita bisa kalkulasikan sendiri berapa penghasilan Andi.

Selama dia menjadi mahasiswa dan juga seorang pengusaha muda, dia memenangkan Honda Youth Starcup Icon 2011 yang digelar oleh Honda bekerjasama dengan Marketees, dia terpilih menjadi salah satu juara kategori mahasiswa bidang industri dalam ajang nasional Wirausaha Muda Mandiri. Andi menyingkirkan sekitar 3900-an kontesan dari seluruh Indonesia. Andi berhak mendapatkan hadiah berupa tropi, uang tunai Rp50 juta, dan training Bank Mandiri selama setahun.

Namun karena sifat Andi yang menyukai tantangan, membuatnya belum puas dengan tantangan yang dihadapinya selama ini, sehingga pada tahun 2011 dia menggeluti bidang properti. Dia pernah dalam satu bulan membeli 5 rumah kemudian direnovasi setelah itu dia jual. Andi juga berbisnis di biro perjalanan haji dan umroh bersama artis kondang (Neno Warisman), sahamnya sekitar 20%.

Andi berpendapat bahwa rahasia yang berperan dalam perjalanan suksesnya yaitu melobi. Bagi Andi, percuma jika hanya pintar berinovasi tetapi juga harus dapat menjalin relasi (melobi). Karena berkah yang kita dapatkan merupakan campur tangan dari orang-orang yang disekitar kita.

Kisah sukses pengusaha muda Indonesia ini menjadi inspiras bagi para pemuda Indonesia. Tidak memandang jurusan kuliah untuk bisa memulai usaha. Kisah sukses ini, Andi yang jurusan teknik mesin dapat sukses dibidang peternakan apalagi sesuai dengan jurusannya.


Yang Kedua..
TRIYONO

NEKAT, itulah kata pertama yang keluar dari mulut seorang pengusaha agrobisnis, Triyono ketika ditanya bagaimana awal mula merintis usahanya hingga maju seperti sekarang ini. Pria asal Malang ini merupakan pengusaha agrobisinis yang khusus menangani peternakan dan juga pemotongan hewan ternak sapi dan ayam dengan nama perusahaan Tri Agri Aurum Multifarm. Sebelum terjun ke dunia pemotongan dan peternakan sapi dan ayam, Triyono mengawali usahanya dengan mengelola bebek potong. Usahanya ini dia rintis sejak tahun 2006 hingga sekarang.

"Pertanyaan besar sewaktu saya kuliah, kalau lulus nanti mau jadi apa? Karena kalau bekerja adalah hal yang sulit bagi saya. Ya akhirnya mulai 2006 saya mencoba merintis usaha waktu itu, bebek potong waktu itu. Jadi nekat, tidak punya uang, utang ke bank. Nekat-nekatan saja," ungkap Triyono sambil tersenyum kepada okezone di Jakarta, belum lama ini.
Setelah itu pada tahun 2007, Triyono terinspirasi sewatu melihat hewan-hewan kurban dan mulai tepikir untuk membangun sebuah peternakan (farm). Dan tentu saja untuk membangun sebuah farm diprlukan dana yang tidak sedikit. Untuk itu, Triyono berinisiatif untuk membentuk sebuah Kelompok bersama agar bisa berinvestasi dalam usaha ini. Yakni dengan teman-teman kuliah Triyono dan orang yang minat pada usaha peternakan ini mereka bersama-sama berinvestasi pada bisnis ini.Perlahan namun pasti usaha ini pun mulai berkembang, dimana pada tahun 2008, dengan mengandalkan lahan yang awalnya tidak terlalu besar untuk mebangun kandang-kandang dan mulai ada ternak sapi.

Setahun kemudian yaitu pada tahun 2009, pria yang merupakan sarjana peternakan dari Univesitas Sebelas Maret ini mulai mencari inisiatif lagi untuk dapat mempertahankan usaha, yaitu dengan mulai melirik bisnis yang tidak jauh dari bidang peternakan juga yaitu peternakan dan pemotongan ayam. Lalu Triyono berpikir jika dirinya hanya melakukan bisnis pada satu hewan ternak saja yaitu sapi, perusahaannya tidak akan kuat. Baik dari segi finansial atau infrastruktur.
Dengan modal awal yang hanya berkisar puluhan jutan dan ditambah dengan modal investasi sekitar Rp300 juta, kini Triyono dapat meraup omset rata-rata sekitar Rp500 juta.Saat ini selain bergerak di pemotongan dan peternakan ayam dan sapi, Triyono juga mengolah limbah-limbah perusahaan untuk dijadikan pupuk organik. Dan saat ini Triyono memiliki lebih dari 30 ekor sapi dan ayam sekitar 25 ribu ekor.
Pada tahun 2011 ini Triyono pun bercita-cita untuk melalukan ekspansi usaha dengan memasuki pasar Jakarta untuk daging sapi. Triyono pun ingin mempunyai usaha yang besar untuk sapi ini, karena Triyono melihat Indonesia merupakan importir terbesar di dunia untuk daging sapi.
Dari sini Triyono melihat bahwa ada peluang di sektor ini. Tidak muluk-muluk Triyono pun bercita-cita untuk menggantikan Australia dalam hal ekspor daging sapi. "Saya berharap Indonesia bisa menggantikan Australia untuk ekspor daging. Ya tidak harus jauh-jauh ke sekitar Singapura, Malaysia, Qatar dan Arab," jelasnya.
Perjalanan Triyono dalam merintis usaha ini bukan tanpa rintangan. Rintangan, kendala, batu kerikil pasti selalu ada dalam perjalanan menuju sebuah kesuksesan. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh Triyono antara lain dalam kurun waktu 12 bulan, ada tiga atau empat bulan yang penjualannya tidak memuaskan atau minus, akibatnya tagihan dari bank membengkak.
"Namun jika semua permasalahan bias diselesaikan dengan baik, maka rintangan atau kendala seberat apapun bisa terselesaikan," tuturnya.
Tips sukses ala pria berkacamata ini adalah jika ingin menjadi pengusaha yang baik dan benar maka berpikirlah unutk menjadi pengusaha. Triyono yakin bahwa apa yang manusia pikirkan itulah yang akan terjadi.
Dimana jika ingin menjadi pengusaha, berpikirlah bagaimana caranya untuk menjadi pengusaha yang baik, kreatif, inovatif, karena untuk menjadi pengusaha bukanlah merupakan hal yang mudah. Tidak seperti karyawan yang hanya menunggu perintah dari bosnya saja. Selain itu, modal lain untuk menjadi pengusaha adalah harus berani mengambil resiko.
"Kalau mau jadi pengusaha itu, jangan lihat nanti bagaimana. Tapi bagaimana nanti saja, sikat dulu urusan leher belakangan. Saya tidak akan menceritakan masa lalu saya dengan detail. Tapi saya bisa menceritakan pemikiran saya dan hasil pemikiran saya ke depan dengan detail," tutupnya.
Dan yang terakhir..
DEWA GEDE PUTRA DARMADA

Dewa Gede Putra Darmada, pemuda kelahiran Gianyar, Bali 21 September 1984 yang memulai usaha berternak bebek (Bali) sejak tahun 2009 dan kini sudah berhasil menangguk sukses. Dewo panggilan akrab Dewa Gede, mengatakan, untuk sukses dibisnis ini tidak lah susah, yang penting kata dia seorang peternak harus senang lebih dahulu dengan bebek sehingga punya rasa memiliki terhadap bebek.

Sesuai dengan nama bendera usahanya Dewa Duwe Duck yang berarti Dewa Punya Bebek, Dewo berhasil menjadi penyuplai bebek potong di wilayah Gianyar Bali dan sekitarnya. Bisnis usahanya hanya dimulai dari modal Rp 50.000 saja.

 "Sejak awal saya memang senang dengan bebek, saya selalu senang melihat bebek," kata Dewo. Beberapa waktu lalu. Dewo yang memang punya keluarga usaha pemotong hewan, awalnya cuma iseng-iseng membeli 10 ekor bebek anakan seharga Rp 30.000, lalu ia juga membeli konsentrat seharga Rp 20.000 untuk pakannya.

 Walhasil tak disangka, bebek peliharaannya tumbuh kembang dengan cepat, dalam tempo 2 bulan ia berhasil memanen hasil jerih payahnya seharga Rp 500.000. Semenjak itu lah, ia semakin bersemangat memutar uangnya, yang akhirnya membawanya menjadi penyuplai 1200 ekor bebek per bulan di wilayah Bali dengan omset puluhan juta per bulan.

 "Margin dibisnis bebek itu sekali panen bisa berlipat-lipat," kata Dewo yang merupakan salah satu peserta wirausaha Mandiri itu.

 Ia kini sudah memiliki 4 buah kandang dengan masing-masing ukuran 4x6 meter, dimana setiap kandang bisa menampung 500 ekor bebek. Setiap dua minggu sekali ia mendatangkan bibit dari Badung Bali, sehingga panen bebek ia bisa lakukan setiap seminggu sekali.

 Untuk urusan kandang, Dewo punya tips bagi yang mau memulai usaha bebek, yaitu usahan disiapkan kolam kecil di areal kandang untuk keperluan bebek mandi setiap harinya.

 Hal ini penting agar kondisi bebek bisa terus bersih dan tak berbau. Mengenai bau, Dewo juga punya tips jitu agar kandang bebeknya tak mengganggu tetangga sebelah.

 Syaratnya setiap pemberian pakan pagi dan sore,  ia mencampurkan daun pepaya secukup agar kotoran bebek tak berbau. Daun pepaya juga berkhasiat membuat daging bebek akan lebih empuk jika dimasak, meskipun ia mengingatkan porsinya diberikan secukupnya karena daun pepaya memiliki rasa pahit yang tinggi.

Mengenai pakan bebek, selama ini ia hanya mengandalkan pakan bebek dari sisa makanan nasi restoran disekitarnya yang ia dapatkan cuma-cuma. Selain itu, yang terpenting harus ada campuran sayur yang bisa diperoleh dari sisa-sisa di pasar plus dicampur gedebong (pelepah) pisang yang dicacak yang sudah direbus.

"Berdasarkan pengalaman saya, bebek itu unggas yang tahan penyakit, dikasih makan apa saja mau. Tingkat kematiannya pun jauh dibawah 10%," katanya.

Untuk tetap menjaga kesehatan bebek terhadap penyakit yang sering menimpa bebek seperti flu, Dewo juga punya tips ampuh untuk mengobati bebek dari flu yaitu dengan memberikan campuran daun mengkudu dalam adonan pakan bebek.

"Berdasarkan hitungan saya biaya produksi untuk satu ekor bebek hingga panen termasuk karyawan hanya Rp 14.000," imbuhnya.

Ia juga menuturkan berternak bebek begitu menggiurkan, khususnya di Bali banyak masyarakat yang masih berternak bebek hanya sambilan yang hanya dijual ke pengumpul. Sementara konsep yang ia kembangkan adalah berternak bebek secara total dengan tidak melepas bebek namun dikandangkan dalam jumlah besar sehingga tingkat pertumbuhannya sangat cepat.

"Kalau saya langsung pasarkan ke konsumen seperti restoran, pecel lele, rumah makan, pendeta dan lain-lain," ujar Dewo.

Bahkan kata Dewo, jika dibandingkan berternak ayam, dari sisi harga, harga bebek cenderung tidak pernah turun dengan harga jual yang cukup bagus. Saat ini ia menjual bebeknya bervariatif, misalnya bebek dibawah 1 Kg dengan usia satu bulan khusus untuk pecel lele  dijual Rp 25.000-30.000 per ekor, umur 2 bulan dijual Rp 35.000, hingga paling besar dijual Rp 60.000 per ekor untuk usia 3 bulan keatas.

"Terus terang saja, saya sekarang kewalahan meladeni permintaan, di wilayah Ubud saja permintaan pasar 1000 ekor per hari. Saya baru bisa suplai 100,"kata pemuda lulusan S-1 Peternakan Kampus Marwa Dewa ini.

Lewat keuletan dan keseriusannya ini, ia kini menikmati bisnisnya yang terus berkembang. Setidaknya ia sudah mandiri membangun kandang senilai Rp 14 juta di pekarangan rumahnya, bahkan Dewo sudah memiliki kendaraan mobil pick up sendiri untuk menopang kegiatan usahanya.

Intinya kata dia berbisnis ternak tidak lah susah, jika ada kemauan pasti bisa sukses. Untuk urusan modal, ia telah membuktikan bahwa memulai bisnis tak melulu merogoh kocek tebal.

"Dengan pakan sampah, kita menghasilkan produksi yang tinggi. Berternak tak selamanya pakai dana besar," tutur pengusaha muda usaha Mandiri yang memiliki 6 karyawan ini.

Potensi pasar bebek menurutnya tidak hanya di Bali saja, dibanyak daerah termasuk di Jawa peluang ini selalu ada. Permintaan terhadap bebek khususnya untuk sajian restoran terus meningkat.

Khusus untuk di Bali, bebek selain digunakan untuk pangan di restoran, bebek sering dipakai untuk pengganti angsa sebagai keperluan ibadah para pendeta Hindu. Terutama bebek putih, yang melambangkan kesucian terkait dengan Dewa Brahma.


Sumber :