Kamis, 04 Mei 2017

Resiko menjalankan usaha

Menghitung resiko menjalankan usaha
Resiko adalah suatu tindakan yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya kerugian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.

Macam-macam resiko:
1.   Resiko jiwa saat menjalankan pekerjaan
2.   Resiko harta karena pencurian, kebakaran, manajemen tidak tepat dll
3.   Resiko kerusakan harta karena pengepakan salah, kebanjiran dll
4.   Resiko penggantian kepada pihak lain karena perusahaan atau produk merugikan pihak lain
5.   Resiko keuangan, mampu tidaknya perusahaan memperhitungkan arus kas (cash flow)

Cara-cara melihat resiko usaha :
1.  Melihat resiko dengan rasa kepercayaan diri seorang wirausaha
2.  Melihat resiko dengan kreativitas dan inovasi seorang wirausaha
3.  Melihat realistik resiko dengan kemampuan seorang wirausaha

Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha, ada 3 jenis modal yang akan anda keluarkan:
1.   Modal Investasi Awal
2.   Modal Kerja
3.   Modal Operasional

Didalam mengidentifikasi dan menilai peluang bisnis, seorang wirausaha harus memperhatikan faktor-faktor berikut:
-        Kondisi industri dan pasar
-        Lamanya masa / peluang produk
-        Tujuan pribadi dan kompetensi yang dimiliki wirausaha
-        Tim manajemen
-        Modal, tekhnologi, dan sumber daya lain
-        Kondisi lingkungan
Analisis resiko dalam menjalankan usaha:

1.   Analisis aspek keuangan (finansial)

Modal/aspek keuangan pada hakekatnya merupakan faktor pelengkap dalam kegiatan wirausaha, sedangkan salah satu kunci keberhasilan usaha bukan terletak pada banyaknya modal, tetapi jumlah modal yang tepat dan penggunaan yang tepat. Oleh sebab itu jumlah modal yang dibutuhkan harus sesuai dengan:
ü Tingkat keuntungan yang diperoleh
ü Kemampuan mengembalikan pokok utang dan bunga
ü Potensi pasar dan konsumen
ü Selaras dengan penggunaan uang (modal) itu sendiri

Untuk meminimalisir terjadinya resiko keuangan dalam perusahaan, bisa melakukan hal sbb:
1.   Pembukuan yang teratur
2.   Pengelolaan keuangan yang baik
3.   Mengikuti asuransi / jaminan usaha lainnya

Hal-hal yang dilakukan dalam analisis keuangan meliputi:
1.   Melakukan Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)
2.   Menghitung Biaya Modal Investasi dan Modal Kerja
3.   Menghitung Biaya Operasi
4.   Menghitung Proyeksi Pendapatan
5.   Membuat Modal Aliran Dana (Cash Flow Modal)
6.   Menentukan Kriteria Keekonomian suatu proyek
•     Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
•     Laju Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR)
•     Periode Pengembalian (Payback Period)

Adapun resiko-resiko usaha dalam aspek keuangan, yaitu:
1.   Adanya biaya produksi yang berlebihan
2.   Adanya biaya perusahaan yang berlebihan
3.   Adanya utang perusahaan yang besar
4.   Adanya pinjaman yang berlebihan
5.   Adanya suku bunga valuta asing dan resiko komoditas

Peminjaman keuangan yang berlebihan akan beresiko, akan berakibat sebagai berikut:
a.   Kemungkinan perusahaan dapat dilikuidasi (tidak mendapat pinjaman dari bank lagi)
b.   Kehilangan kepercayaan dari pihak bank / pemegang saham
c.   Ketidak pastian manajemen usaha exp. Kegagalan merespon harga pasar
d.   Terburu-buru melaksanakan manajemen usaha exp. Investasi yang berlebihan untuk membangun pabrik baru, investasi pada saat yang tidak tepat
e.   Kenaikan nilai bunga pinjaman, exp. Nilai utang yang harus dibayar lebih tinggi, kebutuhan modal lebih besar.

2.   Analisis aspek resiko SDM

Analisis resiko sumber daya manusia, yaitu:
a.   Resiko eksekutif puncak dengan pekerja inti dalam perusahaan
b.   Resiko dalam hubungan industri dan perselisihannya
c.   Resiko para karyawan perusahaan
d.   Resiko tidak beretika di dalam bekerja dan cara berbisnis

3.   Analisis aspek potensi pasar

Analisa aspek potensi pasar berhubungan erat dengan adanya perang harga produk yang terjadi antar sesama produsen sejenis atau serupa, yaitu:
a.   Adanya kegiatan inovasi produk
b.   Adanya kampanye produk / promosi secara agresif
c.   Adanya dampak dari kapasitas produk
d.   Adanya pasar berbentuk oligopoly

Riset dan potensi pasar dapat membantu wirausaha untuk hal sebagai berikut:
a.   Menemukan potensi pasar yang menguntungkan
b.   Meningkatkan teknik pemasaran
c.   Menentukan perilaku konsumen, pembeli dan pelanggan
d.   Memilih produk yang dapat dijual dipasar

Riset aspek pasar adalah pengumpulan, pencatatan analisis secara sistematis atas informasi yang berkaitan dengan peasaran produk dan potensi pasar.

Manfaat riset pasar bagi seorang wirausaha:
a.   Mengenali persoalan pada potensi pasar
b.   Memperoleh informasi dan fakta tentang potensi pasar
c.   Mengenali lebih jauh tentang potensi pasar
d.   Mengurangi resiko usaha/bisnis

4.   Analisis aspek produk

Analisa aspek produk terhadap resiko-resikonya, adalah sebagai berikut:
a.   Resiko terhadap daya saing produk yang sejenis/modelnya
b.   Resiko karena ketinggalan teknologinya
c.   Resiko karena penarikan kembali produk-produk yang ditawarkan dipasar karena kualitas yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen.
d.   Resiko karena adanya pemasok tidak mentaati komitmen yang mereka buat.

Agar resiko produk dapat dihilangkan, maka wirausaha harus dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.   Memeriksa proses produksi
b.   Membuat produk yang dapat diidentifikasikan
c.   Memberikan informasi kepada konsumen tentang keunggulan produk
d.   Menindak lanjuti keluhan-keluhan para konsumen
e.   Mengevaluasi para pemasok barang

Keberhasilan produk di pasar sampai di konsumen, tergantung pada:
Seberapa besar permintaan pasar terhadap produk, Kepuasan konsumen terhadap kualitas produk, Fungsi produk, Manfaat produk, Model produk, Bentuk produk

Tujuan wirausaha mengadakan pengembangan produknya, adalah:
a.   Memenangkan persaingan produk
b.   Memenuhi kebosanan konsumen terhadap produk
c.   Mencegah kebosanan konsumen terhadap produk
d.   Meningkatkan jumlah penjualan terhadap produk
e.   Mendayagunakan sumber-sumber produksi

5.   Analisis aspek pelanggan

Tujuan wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah untuk memuaskan para pelanggan dengan produk dan jasa, serta dapat memuaskan kebutuhannya secara lebih baik.

Analisis aspek pelanggan terhadap perubahan perilaku para pelanggan, yaitu:
a.   Wirausaha harus waspada atas sikap pelanggan terhadap respon produk yang akan dibeli
b.   Adanya pengembalian pembelian produk oleh pelanggan akan meningkat
c.   Adanya penjualan produk kepada pelanggan merupakan bukti keberhasilan usaha
d.   Wirausaha harus memeriksa, apakah ada penurunan dalam penjualan produk?
e.   Wirausaha harus menambah kontak dengan para pelanggan baru
f.    Wirausaha harus cepat mengambil tindakan untuk mengembalikan situasi negatif (kecenderungan penurunan penjualan produk/jasa)

Wirausahawan diharapkan berusaha meminta kepada para pelanggan yang merasa puas atas produknya, agar mereka dapat merekomendasikan produk/jasanya kepada orang lain / kepada orang yang mempergunakan jenis produk yang sama.

Di dalam melaksanakan analisa aspek pelanggan, wirausaha harus menitik beratkan pada:
a.   Manfaat produk yang disukai pelanggan
b.   Jenis produk yang disenangi pelanggan
c.   Kualitas produk yang dapat memuaskan pelanggan
d.   Harga produk yang relatif murah untuk pelanggan
e.   Model dan desain produk yang disenangi pelanggan
f.    Pelayanan yang baik dan memuaskan pelanggan
g.   Potongan harga, servis pengepakan dan pengemasan yang harapkan pelanggan
h.   Pendistribusian yang cepat dan murah

6.   Analisis aspek pesaing

Strategi yang dipakai wirausaha untuk memenangkan persaingan pasar, diantaranya:
a.   Kualitas produk yang memuaskan konsumen
b.   Pelayanan terhadap konsumen
c.   Harga produk yang disukai konsumen

Unsur yang paling penting dalam aspek persaingan adalah
a.   Harus memusatkan kegiatannya pada segi-segi yang tidak mungkin dilakukan oleh para pesaing
b.   Harus dapat menyesuaikan desain produk
c.   Stretegi pemasaran (penentuan harga dalam memenangkan persaingan)

7.   Analisis aspek bahan baku/bahan produksi

Dalam menganalisa aspek bahan baku / bahan produksi wirausaha harus mempertimbangkan:
a.   Tersedianyan bahan baku secara kontinue
b.   Sifat bahan baku yang dihasilkan
c.   Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku produksi
d.   Tenaga kerja yang ada hubungannya dengan bahan baku produksi 

Untuk keperluan penganalisisan dan pengendalian mutu produk dan perhitungan resikonya berikut ini ada beberapa unsur yang harus diperhatkan dalam perusahaan, yatu:
a.   Petugas pengawasan kualitas produk yang Profesional
b.   Batas-batas resiko yang dapat diterima dan dianalisis oleh wirausaha
c.   Alat-alat standar untuk mengukur kualitas produk
d.   Tempat-tempat penyimpanan produk supaya mudah diawasi oleh wirausaha

8.   Analisis aspek pemasaran

Dalam menganalisa aspek pemasaran, wirausaha harus dapat memberikan informasi dan menentukan bagaimana kecenderungan permintaan pasar / permintaan para konsumen. Wirausaha tidak ada gunanya menghasilkan banyak produk, jika ternyata tidak laku dipasarkan.

Unsur-unsur analisa aspek pemasaran:
a.   Strategi bersaing yang diterapkan
b.   Kegiatan pemasaran melalui bauran pemasaran
c.   Segmentasi pasar dan posisi produk di pasar
d.   Nilai penjualan produk di pasar
e.   Market share yang dikuasai perusahaan

Hasil analisa yang menjadi pemicu dalam resiko aspek pemasaran, adalah:
a.   Adanya kinerja produk yang rendah
b.   Adanya kegagalan dalam mengembangkan produk
c.   Adanya perang harga produk di pasar
d.   Adanya perubahan permintaan terhadap produk di pasar
e.   Adanya masalah distribusi produk yang tidak lancar
f.    Adanya promosi produk yang kurang efektif
g.   Adanya pemalsuan merek produk
h.   Adanya kebijakan pemerintah yang tidak tepat di dalam dunia usaha

Beberapa faktor ekonomi makro yang mempunyai resiko dalam pemasaran produk dalam perusahaan, yaitu:
a.   Adanya peraturan pemerintah, exp., larangan memproduksi suatu produk dan program keselamatan kerja serta kesehatan kerja
b.   Adanya kenaikan pajak dan inflasi

Tuntutan pasar selalu berubah selaras dengan perkembangan dan pertumbuhan masyarakat. Untuk itu, sistem pemasaran produk berkewajiban menjaganya, agar selalu adanya keseimbangan antara permintaan pasar dengan kemampuan berproduksi.

Dalam pelaksanaannya sistem pemasaran produk/jasa dengan produksi hendaknya selalu dinamis dan saling mendukung sehingga akan tercipta keberhasilan dalam usaha/bisnis.

Menyusun strategi yang sistematis untuk menjalankan usaha

Menurut sutarno, dalam menjalankan usaha perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1.   Tujuan usaha, yaitu berkaitan dengan mencukupi kebutuhan masyarakat atau mencari laba.
2.   Rencana bentuk produksi atau jasa, yaitu berkaitan dengan gambaran tentang bentuk dan sifat usahanya
3.   Sarana usaha, berkaitan dengan fasilitas pendukung untuk kelancaran usaha, seperti:
-     Tenaga kerja yang diperlukan dan kompetensinya
-     Peralatan, yaitu yang berkaitan dengan pemilihan alat yang mudah digunakan dengan cepat, aman, tahan lama, dan murah
-     Bahan baku, yaitu dengan memerhatikan kemungkinan membelinya tunai atau kredit, asal usul bahan, cara pengangkutan dan penyimpanan, serta jumlah pembelian.
-     Permodalan, yaitu berkaitan dengan sumber modal.
-     Pertimbangan ekonomi, dilakukan dengan cara kerja sama dengan pihak lain, bekerja secara efektif untuk menghilangkan pemborosan
4.   Proses rencana, untuk memulai kegiatan usaha harus memerhatikan beberapa unsur berikut:
-     Perencanaan pengadaan produk, biasanya dengan membuat produk sendiri dengan langkah-langkah, antara lain membuat model produk (prototype), merancang produksi, dan merancang sarana produksi.
-     Membeli produk dari pihak lain
-     Rencana penjualan
-     Rencana tempat kerja dan sarana pembantu
5.   Pelaksanaan dan pemasaran, meliputi:
-     Pelaksanaan, setiap perencanaan diperiksa kembali apakah sarana yang diperlukan sudah lengkap atau belum, serta dalam pelaksanaannya harus dapat diawasi dan dikontrol dengan baik
-     Pemasaran, hal ini berkaitan dengan bagaimana cara perusahaan menyebarluaskan produk, serta produk yang dihasilkan harus memiliki keunggulan bersaing agar menguasai pasar.
-     Pengawasan dan penilaian usaha, dengan pengawasan maka penyimpangan akan dapat diketahui dan dicari bagaimana pemecahannya sehingga tidak mengganggu jalannya usaha.

Sumber :
Kasmir. (2011). Kewirausahaan. (edisi revisi). Jakarta. Rajagrafindo Persada.
Almar, Buchori, 2001, kewirausahaan, Bandung, Alfabeta.

Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar